TANJUNG RAJA – OGAN ILIR, KAMIS, 10 NOVEMBER 2022. Saat ini kehidupan berkembang sangat cepat. Kurikulum pendidikan diharapkan juga mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang dinamis tersebut. Kurikulum harus mampu menjawab kebutuhan siswa sesuai dengan kemampuan dan bakat masing-masing. Selain itu, masa pandemi covid-19 yang terjadi hampir selama dua tahun lalu, juga berdampak bagi pendidikan di Indonesia. Kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah dilakukan secara daring. KBM secara daring dianggap kurang optimal jika dibandingkan dengan kegiatan KBM secara tatap muka. Berdasarkan hal-hal tersebut maka menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Bapak Nadiem Makarim memiliki gagasan baru yakni dengan menerapkan kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka ini memiliki perbedaan dengan kurikulum k-13 sebelumnya.
Kurikulum merdeka merupakan pola pembelajaran yang berpihak pada peserta didik, sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan terdapat pemetaan potensi peserta didik di awal sebelum penyampaian materi atau dikenal dengan istilah asessmen diagnostik.
Hal lain yg membedakan K-13 dengan kurikulum merdeka adalah pada P5 (Project Pengutaan Profil Pelajar Pancasila). Project ini mengakomodir 6 dimensi profil pelajar Pancasila yakni beriman bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, bernalar kritis, kreatif, kebhinekaan global, mandiri dan gotong-royong.
Dalam kegiatan Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka di MTs Negeri 2 Ogan Ilir ini dengan Narasumber antara lain : DR. Imam Nasruddin, S.Pd, M.Pd.I , Husnil Puadi , Drs. Jonedi. M.Si . Kegiatan ini juga di hadiri beberapa madrasah di antaranya : MTs Al- Furqon, MTs Nurul Amal Kasih Raja, MTs Al-lttifaqiah 2, MTs Darul Iman, MTs Madinatul Qur’an, MTs Bahrul Ulum, MTs IT At Tauhid, MTs Nurul Salam, MTs Darul Falah, MTs Assalafiyah